Agama
islam mengajarkan tauhit murni, segala pengabdian dipersembahkan kepada Allah
SWT. Sesudah hidup ini terdapat hidup yang lain, masa manusia akan menerima
gejaran amal baiknya di akhirat.
Manusia adalah pengembang amanah
Allah dan khalifahnya diatas bumi, mendorong manusia untuk mempergunakan akal
pikirannya, berkata-kata haruslah mengajarkan mempersaudarakan kemanusiaan dan
persaudaraan keagamaan, dan mengajarkan persamaan. Diatas semua itu islam
membawa sejumlah nilai-nilai budi luhur, Akhlak mulia dan bahwa misi islam
adapun misi islam adalah misi rahmat bagi seluruh umat islam.
A.
Urgensi-Urgensi
Sejarah Ilmu Dakwah
Kita
melihat dahwak sudah disiarkan melalui
kitap-kitap dengan berlangsungnya dakwah malalui kitap-kitap berarti
dari suatu segi terdapat peningkatan mutu materi dakwah.
Dari
segi lain dakwah bereontasikan rasio yang lebih tinggi situasi dan kondisi Al
madru juga menentukan hasil capaian suatu dakwah. Begitu banyak saluran
tersiarnya islam maka yang penting kita ingat adalah membaurnya orang islam
yang satang keusuatu tempat dengan penduduk tempat itu telah dapat memperlancar
jalanya dakwah.
Didirinya
pusat-pusat pengkajian islam dan sekolah-sekolah telah mengantarkan kepada
kepestaan dakwah, karena sekolah-sekolah menjadi tempat-tempat pengendara para
da’i.
Sekitar
tahun 1939 telah dirintis ilmu dakwah yang dibutuhkan salah seorang ulama
Al-Azhar, Syekh Ali Mahfudh telah melakukan asas-asas bagi ilmu ini, dengan
diterbitkan beberapa buku-buku karangannya.
B.
Sejarah
Pemikiran Ilmu Dakwah
Islam
adalah agama samawi terakhir yang bersifat universal dan berfungsi sebagai
rahmat bagi seluruh alam.
Nilai
keramahamatan dari islam diharapkan dapat menyentuh berbagai bidang kehidupan
manusia, karena Al-Qur’an diturunkan untuk menjadi pedoman, petunjuk (hudan),
obat(syifa’) dan rahmat bagi manusia untuk mewujutkan fungsi tersebut, maka
islam harus dipahami secara menyeluruh (holistik) dan mendalam serta upaya yang
sungguh-sungguh untuk mensolisasikan melalui kegiatan dakwah.
Sesungguhnya
Al-Qur’an mengandung konsep kemanusiaan karena dialamnya terdapat muatan-muatan
yang mengatur hubungan manusia baik secara vertical maupun secara horizontal.
Hubungan manusia yang diatur oleh
Al-Qur’an adalah memancarkan nilai-nilai ketuhanan, bukan kemanusiaan yang
berdiri sendiri, walaupun agama diturunkan dari langit, tapi untuk kepentingan
manusia dibumi.
C.
Tahap-Tahap
Perkembangan Ilmu Dakwah
Ilmu
dakwah pada masa Rasulullah belumnya merupakan
islam yang dibukukan akan tetapi masih merupakan ilmu didalamnya terapan
rasul sendiri dan pengikut-pengikut beliau.
Masa
khulafa’ur Rasyidin
1.
Abu Bakar
Pemerintah
Khulafa’ur Rasyidin menghabiskan perjalanan Rasulullah SAW dalam kebanyakan
bidang pemberitahuan, kemudian ditambah beberapa unsure baru yang diperlukan
situasi masa masing-masing Khalifah.
2.
Umar Ibnu khatab
Khalifah
Umar adalah pengutus Negara islam telah melakukan beberapa pekerjaan besar.
1. Membentuk
kantor-kantor , dewan perwakilan, sensus, pos, baitul mall dan dewan perwakilan
serangan musuh.
2. Membangun
gedung tempat orang-orang islam, gedung tempat dimana orang-orang berdosa
dihukum, perdagangan kebijakan dinamakan baiti dohiq untuk membantu Fakir
Miskin dan orang-orang kelaparan.
3.
Usman Ibnu Affan
Gerakan militer Usman diantaranya
ada beberapa sarana:
1. Menghukum
orang-orang yang melanggar dan memudahkan pemberontakan yang berlangsung dalam
sebagia penjuru yang telah masuk islam pada masa Umar.
2. Terus
berlangsungnya perluasan islam dimedan-medan yang telah dicapai pada masa Umar
Ibnu Khatab.
4.
Masa Ali
Masa
Ali adalah sesuatu masa yang tidak stabil timbul pertentangan dan perang
antaranya dengan mu’awwiyah yang ingin meruntuhkan bela usman dalam masa ini
kita tidak mengetahui bagaimana dakwah dilaksanakan.
Dakwah
sebagai ilmu yang dilakukan yang disusun dalam sebuah buku belum lahir, para
pelaku dakwah harusya khalifah-khalifah Rasul ini. Disini dalam masanya
masing-masing menempuh altenatif dan sarana-sarana tersebut adalah dengan
pertimbangan pikiran yang masuk.
5.
Masa Abbasiyah (132-656 H)
Dalam
masa ini terjadi penyusunan dan penulisan kitap. Mengantar unsure-unsur islam
yang dinamakan juga dengan Al-Ulumih Naqliyah dan terjemahan dalam bahasa
asing.
Dari
uraian singkat diats kita meilhat agama islam telah melalui tersiar melalui
ilmu-ilmu seperti tafsir, dan hadits, dengan dibutuhkan ilmu-ilmu itu masa
islam dikenal lebih luas dikalangan masyarakat muslim sendiri dan non-muslim.
D.
Ilmu
Dakwah Di Indonesia
Di
indonesia dakwah sudah pula murni memilih arternatif lain seperti rumah sakit,
buku-buku agama banyak diterbitkan orang, musabaqah tilawatil Qur’an
diselenggarakan sejak dari tingkat kecamatan atau desa sampai tingkat nasional
dan tingkat internasional.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullah.2001. Wawasan dakwah. Medan : Iain Press Medan .
Thahir Harum. 1985-1986. Ilmu Dakwah. Banda Aceh :
Iain Jami’ah Ar-Raniry.
Hasjmy. 1985. Pengantar Ilmu Dakwah. Banda Aceh:
Iain Jami’ah Ar-Raniry.
sangat membantu terimakasih :)
ReplyDelete