BAB
I
PENDAHULUAN
·
Latar Belakang
Sebagian orang yang
pernah mendengar “teori evolusi” atau “Darwinisme” mungkin beranggapan bahwa
konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak
berpengaruh sedikit pun terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat
keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi. Teori
evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar
manusia.
Filsafat tersebut
adalah “materialisme”. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun
selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup
maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme
mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah .
Banyak
yang tidak menerima teori evolusi Darwin. Aliran yang sering dianggap
berlawanan dengan teori evolusi adalah penciptaan yang dikenal dengan “Teori
Penciptaan Khusus” yang mempercayai bahwa makhluk hidup dan segala jenisnya
diciptakan oleh Tuhan secara terpisah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Teori Evolusi Darwin
Orang yang mengemukakan teori
evolusi sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini, adalah seorang naturalis
amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin. Darwin tidak pernah mengenyam
pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada
alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya bergabung secara sukarela
dalam ekspedisi pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S. Beagle, yang
berangkat dari Inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama
lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup,
terutama jenis-jenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira
bahwa variasi pada paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka
terhadap habitat. Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal usul kehidupan
dan spesies berdasar pada konsep “adaptasi terhadap lingkungan”. Menurut
Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan,
tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain
akibat kondisi alam.
Hipotesis Darwin tidak berdasarkan
penemuan atau penelitian ilmiah apa pun; tetapi kemudian ia menjadikannya
sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi
materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu
yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan
sifat-sifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan
ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang
sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Menurut Darwin, manusia adalah
hasil paling maju dari mekanisme ini.
Darwin menamakan proses ini “evolusi melalui seleksi alam”. Ia
mengira telah menemukan “asal usul spesies”: suatu spesies berasal dari spesies
lain. Ia mempublikasikan pandangannya ini dalam bukunya yang berjudul “The
Origin of Species, By Means of Natural Selection” pada tahun 1859.
Darwin sadar bahwa teorinya
menghadapi banyak masalah. Ia mengakui ini dalam bukunya pada bab “Difficulties
of the Theory”. Kesulitan-kesulitan ini terutama pada catatan fosil dan
organ-organ rumit makhluk hidup (misalnya mata) yang tidak mungkin dijelaskan
dengan konsep kebetulan, dan naluri makhluk hidup. Darwin berharap
kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan-penemuan baru; tetapi
bagaimanapun ia tetap mengajukan sejumlah penjelasan yang sangat tidak memadai
untuk sebagian kesulitan tersebut.
Saat menyusun teorinya, Darwin terkesan oleh para ahli biologi evolusionis
sebelumnya, terutama seorang ahli biologi Perancis, Lamarck. Menurut Lamarck, makhluk hidup mewariskan ciri-ciri yang mereka
dapatkan selama hidupnya dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga
terjadilah evolusi. Sebagai contoh, jerapah berevolusi dari binatang yang
menyerupai antelop. Perubahan itu terjadi dengan memanjangkan leher mereka
sedikit demi sedikit dari generasi ke generasi ketika berusaha menjangkau dahan
yang lebih tinggi untuk memperoleh makanan. Darwin menggunakan hipotesis
Lamarck tentang “pewarisan sifat-sifat yang diperoleh” sebagai faktor yang
menyebabkan makhluk hidup berevolusi.
Namun Darwin dan Lamarck telah keliru, sebab pada masa mereka, kehidupan
hanya dapat dipelajari dengan teknologi yang sangat primitif dan pada tahap
yang sangat tidak memadai. Bidang-bidang ilmu pengetahuan seperti genetika dan
biokimia belum ada sekalipun hanya nama. Karenanya, teori mereka harus
bergantung sepenuhnya pada kekuatan imajinasi.
Di saat gema buku Darwin tengah berkumandang, seorang ahli botani Austria
bernama Gregor Mendel menemukan
hukum penurunan sifat pada tahun 1865. Meskipun
tidak banyak dikenal orang hingga akhir abad ke-19. Penemuan Mendel mendapat
perhatian besar di awal tahun 1900-an. Inilah awal kelahiran ilmu genetika. Beberapa
waktu kemudian, struktur gen dan kromosom ditemukan. Pada tahun 1950-an,
penemuan struktur molekul DNA yang berisi informasi genetis menghempaskan teori
evolusi ke dalam krisis. Alasannya adalah kerumitan luar biasa dari kehidupan
dan ketidakabsahan mekanisme evolusi yang diajukan Darwin.
Perkembangan ini seharusnya membuat teori Darwin terbuang dalam keranjang
sampah sejarah. Namun ini tidak terjadi, karena ada kelompok-kelompok tertentu
yang bersikeras merevisi, memperbarui dan mengangkat kembali teori ini pada
kedudukan ilmiah. Kita dapat memahami maksud upaya-upaya tersebut hanya jika
menyadari bahwa di belakang teori ini terdapat tujuan ideologis, bukan sekadar
kepentingan ilmiah.
B.
Teori
Penciptaan Khusus
Teori penciptaan pertama kali
timbul dikalangan Kristen literalis yang tidak dapat menerima evolusi karena
dianggap bertentangan dengan narasi kisah penciptaan tujuh hari pada kitab
kejadian dalam perjanjian lama, namun belakangan muncul juga dari kalangan
islam misalnya penulis kenamaan dari turki yaitu Harun Yahya. Harun yahya
melakukan penolakan teori evolusi berdasarkan Al–Quran. Penyebab penolakan
sebagian kalangan beragama tersebut mungkin disebabkan anggapan bahwa evolusi
menghilangkan “peran tuhan” dalam penciptaan, atau bahkan bahwa evolusi
menyokong ateisme.
Evolusi sebagai sains tidak bisa
ikut campur persoalan tindakan Tuhan, yang berada dalam ranah keimanan dan di
luar sains. Hingga saat ini banyak kalangan
masih meragukan kebenaran teori evolusi Darwin, terutama mereka dari kalangan
agama.
C.
Kelemahan Teori
Evolusi Darwin
Menurut
teori evolusi, semua spesies yang ada dialam sekarang ini merupakan hasil
evolusi dari sebuah sel primitif protobion yang terbentuk kira-kira 3,8 milyar
tahun yang lalu. Menurut teori itu pula, sel hidup pertama berasal dari sel tak
hidup melalui peristiwa kebetulan. Ada banyak ahli yang mendukung teori
tersebut, tetapi banyak pula yang menentangnya. Kelompok yang menentang teori
ini berpendapat bahwa makhluk hidup yang ada dialam ini merupakan hasil
penciptaan Sang Maha Pencipta. Teori tersebut dinamakan “Teori Penciptaan
Khusus”. Teori ini menyebutkan bahwa makhluk hidup diciptakan secara periodik
pada masa-masa tertentu. Pendukung dan penentang teori evolusi tentu memiliki
argumen-argumen yang mendukung pendapatnya masing-masing.
Menurut
pendapat para ahli yang menganut teori penciptaan khusus, teori evolusi
memiliki banyak kelemahan dan tidak memiliki cukup bukti untuk mempertahankan
kebenaran teorinya. Menurut mereka, teori evolusi Darwin tidak didasarkan pada
temuan ilmiah yang konkret, tetapi dibangun hanya berdasarkan asumsi-asumsi. Menurut
penganut teori penciptaan khusus, teori evolusi Darwin memiliki tiga kelemahan
mendasar, yaitu:
1.
Tidak dapat menjelaskan
bagaimana kehidupandi bumi bermula;
2. Tidak ada
temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa “mekanisme evolusi” yang diajukan oleh
teori tersebut memiliki kekuatan untuk berevolusi.
3. Terdapat
catatan fosil yang menunjukkan adanya hal-hal yang berlawanan dari apa yang
dikemukakan oleh teori evolusi.
1.
Teori evolusi
tidak dapat menjelaskan bagaimana kehidupan di bumi bermula
Menurut teori evolusi, semua spesies
makhluk hidup adalah produk evolusi sebuah sel tunggal yang muncul dari bumi
primitive sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu. Dari sebuah sel tunggal tersebut,
secara berangsur-angsur akan terbentuk jutaan spesies makhluk hidup yang
kompleks. Karena tidak mengenal adanya penciptaan, teori evolusi bertahan bahwa
sel pertama bermula secara kebetulan dalam hukum-hukum alam tanpa rancangan dan
pengaturan apapun. Teori evolusi menyatakan bahwa materi tak hidup dapat
memproduksi sebuah sel hidup sebagai hasil dari suatu peristiwa kebetulan.
Dalam teorinya, Darwin tidak pernah
merujuk kepada asal usul kehidupan. Pemahaman sains pada masa Darwin masih
beranggapan bahwa makhluk hidup mempunyai struktur yang sangat sederhana sehingga
pembentukan sebuah sel hidup dari bahan tak hidup sangat mungkin terjadi. Pada
saat Darwin menyusun teorinya, teori abiogenesis atau generatio spontanea masih
dianut oleh dunia ilmu pengetahuan pada waktu itu, dan merupakan landasan bagi
teori evolusi. Teori abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
benda mati.
Namun kemudian., teori ini
dipatahkan oleh teori biogenesis. Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup. Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi,
Lazzaro Spallazani, dan Louis Pasteur.
·
Percobaan
Fransisco Redi
Fransisco redi (1668), seorang
fisikawan Italia merupakan orang pertama yang melakukan penelitian untuk
membantah teori generatio spontanea. Dia melakukan serangkaian penelitian
menggunmakan daging segar. Wadah yang satu ditutupi kain yang tembus udara dan
wadah yang lain tidak ditutupi. Setelah
beberapa hari, pada daging yang tidak tertutup mulailah didatangi lalat dan keluar
belatung-belatung. Sementara itu, yang
tertutup tidak ditumbuhi belatung. Redi memperhatikan bahwa belatung-belatung
tadi tumbuh menjadi lalat. Sehingga tumbuh istilah omne vivum ex ovo (makhluk
hidup berasal dari telur).
·
Percobaan
Lazzaro Spallazani
Pada tahun 7765, seorang biologiwan
Italia bernama Lazzaro spallazani melakukan percobaan dengan merebus kaldu
dalam wadah hingga mendidih dan kemudian menutup wadah (tabung) dengan rapat.
Ternyata tidak ada mikroorganisme yang tumbuh dalam air kaldu tersebut. Sehingga
muncul istilah omne vivum ex vivo.
·
Percobaan Louis
Pasteur
Akhirnya seorang biologiwan bernama Louis Pasteur pada tahun 1864
melakukan percobaan menggunakan tabung berleher angsa. Pasteur sendiri meyakini
bahwa sebuah sel pasti berasal dari sel lainnya. Dalam percobaannya menggunakan
tabung berleher angsa, Pasteur merebus kaldu hingga mendidih kemudian
mendiamkannya. Pada prinsipnya, udara mampu masuk kedalam tabung, namun
partikel debu akan menempel pada lengkungan leher tabung. Setelah sekian lama,
ternyata tidak ada baktei yang tumbuh. Namun setelah Pasteur mematahkan tabung
leher angsa tersebut, air kaldu dalam tabung kemudian ditumbuhi oleh mikroba.
Hal ini membuktikan bahwa, kehidupanjuga berasal dari kehidupan.
Berdasarkan hasil percobaan para
ilmuan diatas, maka muncullah teori biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup. Selain itu ada pula istilah omne vivum ex ovo
dan omne vivum ex vivo.
Selain itu,alasan utama mengapa
teori evolusi tidak dapat menjelaskan tentang asal usul kehidupan adalah karena
sel hidup yang paling sederhana pun memiliki struktur yang sangat kompleks.
Salah satu kejadian yang sangat sulit dijelaskan dengan peristiwa kebetulan
adalah terbentukya protein yang merupakan salah satu penyusun sel hidup. Asam
nukleat atau DNA hanya dapat bereplikasi dengan bantuan sejumlah protein
tertentu (enzim). Namun, sintesis enzim hanya dapat terjadi dengan adanya
informasi yang tersimpan dalam DNA. Karena saling bergantung, keduanya harus
ada pada saat yang bersamaan untuk mengadakan replikasi.
Pada kejadian diatas, sangat tidak mungkin
protein dan asam nukleat, yang keduanya berstruktur kompleks, muncul secara
spontan ditempat dan saat yang sama. Dengan melihat kasus tersebut, sangat
sulit dijelaskan bahwa kehidupan dapat bermula dengan cara kimiawi. Seperti
yang di firmankan oleh Allah dalam Al Quran sebagai berikut:
ª!$#ur t,n=y{ ¨@ä. 7p/!#y `ÏiB &ä!$¨B ( Nåk÷]ÏJsù `¨B ÓÅ´ôJt 4n?tã ¾ÏmÏZôÜt/ Nåk÷]ÏBur `¨B ÓÅ´ôJt 4n?tã Èû÷,s#ô_Í Nåk÷]ÏBur `¨B ÓÅ´ôJt #n?tã 8ìt/ör& 4 ß,è=øs ª!$# $tB âä!$t±o 4 ¨bÎ) ©!$# 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« ÖÏs% ÇÍÎÈ
Artinya:
“Dan Allah Telah menciptakan
semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di
atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain)
berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya,
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. An Nuur (24) :45)
Maksud ayat ini yang menyatakan bahwa semua jenis hewan diciptakan dari air
yaitu air mani (sperma). Sperma ini merupakan suatu sel hidup bukan benda mati.
Dan Allahlah yang menciptakan segala sesuatu yang ada dilangit dan bumi.
Karena tidak mungkin terjadi secara
alami, kehidupan ada karena diciptakan oleh Tuhan Sang Maha Pencipta. Fakta ini
secara eksplisit menggugurkan teori evolusi yang telah mengingkari adanya
penciptaan.
2.
Tidak ada
temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa mekanisme evolusi yang diajukan teori
evolusi memiliki kekuatan untuk berevolusi
Dalam buku The Origin Of Species,
Darwin menyatakan bahwa evolusi terjadi karena adanya mekanisme seleksi alam.
Menurut mekanisme seleksi alam makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan
kondisi alam habitatnya akan bertahan hidup, sedangkan yang lemah akan
cenderung mengalami kepunahan. Contohnya pada sekawanan rusa yang hidup di
padang rumput yang terancam oleh pemangsa, mereka yang mampu berlari lebih
kencang akan mampu bertahan hidup. Sedangkan yang tidak akan mati. Pada
akhirnya, yang terbentuk adalah kawanan rusa yang mampu berlari kencang, namun
siapa yang dapat menjamin kebenaran
teori bahwa mekanisme seleksi alam seperti contoh diatas menyebabkan rusa
berevolusi membentuk spesies lain yang berlari kuat dan cepat.
Hukum pewarisan sifat yang ditemukan
oleh Mendel dan diakui oleh ilmu genetika yang berkembang pada abad ke 20,
menggugurkan pendapat bahwa sifat-sifat yang diperoleh melalui seleksi alam
akan diteruskan ke generasi berikutnya. Dengan demikian, menurut pengamat teori
penciptaan, seleksi alam tidak dapat menunjukkan mekanisme evolusi.
Selain seleksi alam, mekanisme mutasi juga dianggap merupakan penyebab
terjadinya evolusi. Menurut paham evolusi modern, mutasi dianggap (perubahan
pada gen makhluk hidup karena factor-faktor eksternal, seperti radiasi atau
kesalahan replikasi) sebagai penyebab munculnya variasi yang menguntungkan.
Menurut teori evolusi, jutaan makhluk hidup yang ada diatas muka bumi terbentuk
sebagai hasil dari proses banyak organ kompleks organisme. Akan tetapi, sebuah
fakta ilmiah seketika melemahkan teori tersebut. Berdasarkan fakta, mutasi
tidak menyebabkan makhluk hidup berkembang, tetapi cenderung merugikan.
Hal itu terjadi karena DNA memiliki
struktur yang sangat kompleks dan mutasi dalam bentuk pengaruh acak dapat
mengakibatkan kerusakan pada DNA. Telah dipahami bahwa mutasi, yang ditampilkan
sebagai sebuah mekanisme evolusioner, sebenarnya merupakan peristiwa genetic
yang merugikan makhluk hidup dan menjadikan mereka cacat. Dengan demikian,
tidak diragukan lagi bahwa sebuah mekanisme yang merusak tidak mungkin menjadi
mekanisme evolusioner. Fakta ini menunjukkan kepada kita bahwa tidak terdapat
mekanisme evolusioner dialam. Karena tidak ada
mekanisme evolusioner, tidak mungkin pula terjadi proses evolusi dialam.
3.
Terdapat
catatan fosil yang menunjukkan adanya hal-hal yang berlawanan dari apa yang
dikemukakan teori evolusi
Menurut teori evolusi, setiap spesies
makhluk hidup berasal dari spesies terdahulu. Suatu spesies yang telah ada
sebelumnya lama-kelamaan akan berubah menjadi spesies lain. Semua spesies
dialam ini terbentuk dengan cara seperti itu, secara perlahan dan dalam periode
perubahan yang panjang. Para penganut teori evolusi percaya bahwa
makhluk-makhluk peralihan pernah hidup dimasa lampau merupakan bentuk-bentuk
transisi.
Namun, para penganut teori
penciptaan menyebut makhluk-makhluk tersebut merupakan makhluk khayalan yang
tidak pernah ada. Para penganut teori penciptaan berkeyakinan bahwa jika
spesies transisi tersebut benar-benar pernah ada, pasti terdapat jutaan makhluk
peralihan yang jumlahnya tiap spesies juga berjuta-juta. Selain itu, catatan
fosil yang telah ditemukan tidak menunjukkan adanya evolusi bertahap, tetapi
memperlihatkan adanya ledakan tiba-tiba satu kelompok makhluk hidup yang
disertai dengan kepunahan kelompok lain. Hal ini seperti disebutkan dalam Al
Quran sebagai berikut:
üÏ%©!$# z`|¡ômr& ¨@ä. >äóÓx« ¼çms)n=yz ( r&yt/ur t,ù=yz Ç`»|¡SM}$# `ÏB &ûüÏÛ ÇÐÈ
Artiya:
“Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan
yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. As-Sajdah (32) :7)
Pada ayat tersebut jelas disebutkan
bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya,
bukan karena mengalami perubahan bentuk seperti yang dikemukakan oleh teori
evolusi. Ayat ini tentu bertentangan sekali dengan teori evolusi.
Baik teori penciptaan maupun teori
evolusi, masing-masing memiliki penjelasan tentang asal usul makhluk hidup.
Teori penciptaan menyatakan bahwa organisme yang muncul dibumi sepenuhnya telah
maju, sedangkan teori evolusi menyatakan bahwa organisme muncul dari bentuk
yang sederhana. Organisme yang sederhana ini, selanjutnya berangsur-angsur
berkembang menjadi spesies yang lebih maju.
·
Penciptaan
manusia dalam pandangan Islam
Paham penciptaan khusus bukan hanya muncul dikalangan kristen
literalis. Belakangan muncul juga dikalangan islam misalnya penulis kenamaan
dari turki yaitu Harun Yahya yang melakukan penolakan teori evolusi berdasarkan
Al–Quran.
Teori Darwin menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Teori ini sangat keliru dan perlu diluruskan.
Teori Darwin menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Teori ini sangat keliru dan perlu diluruskan.
Harun Yahya membantah teori evolusi ini dalam bukunya yang berjudul “Keruntuhan
Teori Evolusi”. Dia mengemukakan bahwasanya fakta paling menarik dan penting
yang menggugurkan landasan utama silsilah imajiner teori evolusi ini adalah
sejarah manusia modern, yang ternyata cukup tua.
Kera merupakan hewan dan merupakan
makhluk tersendiri. Hewan tidak berakal. Sedangkan manusia juga merupakan
makhluk sendiri dan manusia diberi akal oleh Sang Pencipta. Mana mungkin
manusia berasal dari kera. Kalau manusia berasal dari kera, berarti nenek
moyang manusia adalah hewan kera. Ini sangat tidak masuk akal dan bertentangan
sekali dengan keterangan-keterangan dalam kitab-kitab Allah (Zabur, Taurat,
Injil dan Al Qur’an).
Dan bantahan tersebut di uraikan oleh Harun
Yahya dengan bukti-bukti dari ayat-ayat berikut :
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*uHxq 5bqãZó¡¨B ÇËÏÈ
Artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah
liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al
Hijr (15) : 26)
øÎ)ur tA$s% y7/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) 7,Î=»yz #\t±o0 `ÏiB 9@»|Áù=|¹ ô`ÏiB :*yJym 5bqãZó¡¨B ÇËÑÈ #sÎ*sù ¼çmçF÷§qy àM÷xÿtRur ÏmÏù `ÏB ÓÇrr (#qãès)sù ¼çms9 tûïÏÉf»y ÇËÒÈ
Artinya:
“Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia
dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”Maka apabila Aku
telah menyempurnakan (kejadiannya), dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku
kedalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”. (QS.Al Hijr (15) :
28-29)
üÏ%©!$# z`|¡ômr& ¨@ä. >äóÓx« ¼çms)n=yz ( r&yt/ur t,ù=yz Ç`»|¡SM}$# `ÏB &ûüÏÛ ÇÐÈ
¢OèO @yèy_ ¼ã&s#ó¡nS `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ä!$¨B &ûüÎg¨B ÇÑÈ
Artinya:
“Yang membuat
sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia
dari tanah. Kemudian
dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina”.(QS. As Sajdah (32) :
7-8)
$¯RÎ) $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB >pxÿôÜR 8l$t±øBr& ÏmÎ=tGö6¯R çm»oYù=yèyfsù $JèÏJy #·ÅÁt/ ÇËÈ
Artinya:
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), Karena
itu kami jadikan dia mendengar dan Melihat”. (QS. Al insaan (76) :2)
Dari ayat-ayat diatas Allah telah
menjelaskan tentang asal kejadian manusia pertama yang berasal dari tanah. Dan
kemudian keturunannya-keturunannya dari air mani yang telah bercampur (benih
laki-laki dan perempuan). Dan kemudian memberikan bentuk yang sebaik-baiknya
bagi mereka (manusia). Pada ayat-ayat diatas Allah tidak menjelaskan bahwa
manusia berasal dari hasil evolusi hewan sejenis kera. Dan tentunya, ayat-ayat
diatas merupakan suatu bantahan keras bagi teori evolusi.
Selain itu, Allah juga menjelaskan
tentang tahap-tahap proses kejadian (penciptaan) manusia, seperti dijelaskan
dalam surat Al Mu’minuun ayat 12-14:
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sø:$# ÇÊÍÈ
Artinya:
“Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (QS. Al Mu’minuun (23)
:12-14)
Dalam ayat diatas, Allah
memberitahukan kepada kita semua tentang bagaimana tahap-tahap terciptanya
manusia, mulai dari pengokohannya dalam rahim hingga terbentuk menjadi makhluk
yang akan lahir ke dunia ini. Tiada ada manusia dan segala makhluk, melainkan
karena kuasa dan kehendak dari ALLAH SWT Sang Maha Pencipta. Maha kuasa Allah
atas segala ciptaan-Nya.
BAB
III
PENUTUP
·
Simpulan
Tokoh evolusi pertama yang pendapatnya tentang
evolusi diterima oleh dunia pengetahuan alam adalah Charles Robert Darwin. Pendapat
beliau tercantum dalam buku yang diberinya judul “On The Origin of The Species
by Means of natural selection“. Didalam buku ini termuat ajaran Darwin mengenai
pokok–pokok evolusi yaitu:
1.
Bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal
dari makhluk pada masa silam.
2.
Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Banyak yang tidak menerima bahwa segala jenis
makhluk hidup, termasuk menusia berasal dari proses alam. Aliran yang sering
dianggap berlawanan dengan teori evolusi adalah Paham Penciptaan Khusus yang
mempercayai bahwa makhluk hidup dan segala jenisnya diciptakan oleh Tuhan
secara terpisah. Menurut
penganut teori penciptaan khusus, teori evolusi Darwin memiliki tiga kelemahan
mendasar, yaitu:
1.
Tidak dapat
menjelaskan bagaimana kehidupandi bumi bermula;
2. Tidak ada
temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa “mekanisme evolusi” yang diajukan oleh
teori tersebut memiliki kekuatan untuk berevolusi.
3. Terdapat
catatan fosil yang menunjukkan adanya hal-hal yang berlawanan dari apa yang
dikemukakan oleh teori evolusi.
·
Saran
Kami mengharapkan makalah ini dapat dijadikan suatu
penunjang pembelajaran bagi kita semua terutama bagi para pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Pujianto, sri. 2008. Dunia Biologi. Solo: Platinum.
Surya. 2010. Genetika. Yogyakarta: UGM Press
Yahya, harun. 2004. Keruntuhan Teori Evolusi. Bandung: Dzikra
http://www.crayonpedia.org/mw/Teori Asal - Usul Kehidupan 12.2
thank gan..
ReplyDelete