Sangat banyak ayat ataupun hadits yang
menerangkan keutamaan berdzikir kepada Allah. Bahkan Allah dan Rasul-Nya telah
memerintahkan dan menganjurkan kepada kita agar senantiasa berdzikir dan
mengingat-Nya (lihat edisi 29/III tentang dzikir-dzikir setelah shalat wajib).
Jangan sampai harta, anak-anak ataupun kegiatan duniawi melalaikan kita dari
berdzikir kepada Allah.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ
وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah.
Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
(Al-Munaafiquun:9)
Sangat banyak ayat ataupun hadits yang
menerangkan keutamaan berdzikir kepada Allah. Bahkan Allah dan Rasul-Nya telah
memerintahkan dan menganjurkan kepada kita agar senantiasa berdzikir dan
mengingat-Nya (lihat edisi 29/III tentang dzikir-dzikir setelah shalat wajib).
Jangan sampai harta, anak-anak ataupun kegiatan duniawi melalaikan kita dari
berdzikir kepada Allah.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ
وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah.
Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
(Al-Munaafiquun:9)
Di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan untuk
dibaca dan diamalkan adalah dzikir pagi dan sore. Dzikir pagi dilakukan setelah
shalat shubuh sampai terbit matahari atau sampai matahari meninggi saat waktu
dhuha, kira-kira jam tujuh atau jam delapan. Adapun dzikir sore dilakukan
setelah shalat ‘ashar sampai terbenam matahari atau sampai menjelang waktu
‘isya.
Banyak sekali keutamaan dzikir pagi dan sore
sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Adapun bacaannya dan penjelasan tentang keutamaannya adalah
sebagai berikut:
1.
Membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى مَنْ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. Dari Anas
yang dia memarfu’kannya (sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam),
“Sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah
shalat shubuh sampai terbitnya matahari lebih aku sukai daripada
membebaskan/memerdekakan empat orang dari keturunan Nabi Isma’il (bangsa ‘Arab).
Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah
shalat ‘ashar sampai terbenamnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan
empat orang (budak).” (HR. Abu Dawud no.3667 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh
Al-Albaniy dalam Shahih Abu Dawud 2/698)
2.
Membaca
ayat kursi (Al-Baqarah:255)
Dibaca sekali ketika pagi dan sore.
“Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari (gangguan) jin
sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore hari maka akan dilindungi
dari gangguan mereka (jin).” (HR. Al-Hakim 1/562 dan dishahihkan Asy-Syaikh
Al-Albaniy dalam Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
3.
Membaca
surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas.
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa
yang membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka dia akan dicukupi
dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidziy 5/567, lihat Shahih
At-Tirmidziy 3/182)
4.
Membaca:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ
الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ
أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ
فِي الْقَبْرِ
Jika sore hari membaca:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى
الْمُلْكُ لِلَّهِ … رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ
مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا
بَعْدَهَا …
Dibaca sekali. (HR. Muslim 4/2088 no.2723 dari
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
5.
Membaca:
اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا
وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Jika sore hari membaca:
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا
وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Dibaca sekali. (HR. At-Tirmidziy 5/466, lihat
Shahih At-Tirmidziy 3/142)
6.
Membaca:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ
بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ
الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore.
“Barangsiapa yang mengucapkannya dalam keadaan yakin dengannya ketika sore hari
lalu meninggal di malam harinya, niscaya dia akan masuk surga. Dan demikian
juga apabila di pagi hari.” (HR. Al-Bukhariy 7/150)
7.
Membaca:
اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ
بَدَنِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ،
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud
4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.22 dan Ibnus
Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di dalam Al-Adabul Mufrad dan dihasankan
sanadnya oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26)
8.
Membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّيْ أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اللَّهُمَّ
اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ،
وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ، وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ
بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu
Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)
9.
Membaca:
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ،
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ
شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ
إِلَى مُسْلِمٍ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu
Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142)
10. Membaca:
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ
لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa
yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika sore, tidak akan
membahayakannya sesuatu apapun.” (HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidziy 5/465, Ibnu
Majah dan Ahmad, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)
11. Membaca:
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا،
وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa
yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka ada hak atas
Allah untuk meridhainya pada hari kiamat.”
Boleh juga membaca:
… وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً
(HR. Ahmad 4/337, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul
Yaum wal Lailah no.4 dan Ibnus Sunniy no.68, Abu Dawud 4/418, At-Tirmidziy
5/465 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.39)
12. Membaca:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى
نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR.
Al-Hakim dan beliau menshahihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy 1/545,
lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
13. Membaca:
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ
الإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا
وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Jika sore hari membaca:
أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ …
Dibaca sekali. (HR. Ahmad 3/406, 407, Ibnus
Sunniy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.34, lihat Shahiihul Jaami’ 4/209)
14. Membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Dibaca 100x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa
yang membacanya seratus kali ketika pagi dan sore maka tidak ada seorang pun
yang datang pada hari kiamat yang lebih utama daripada apa yang dia bawa
kecuali seseorang yang membaca seperti apa yang dia baca atau yang lebih banyak
lagi.” (HR. Muslim 4/2071)
15. Membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ
Dibaca 10x. (HR. An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul
Yaum wal Lailah no.24, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/272)
Atau dibaca sekali ketika malas/sedang tidak
bersemangat. (HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah, Ahmad 4/60, lihat Shahih Abu
Dawud 3/957 dan Shahih Ibnu Majah 2/331)
16. Membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ
Dibaca 100x ketika pagi. “Barangsiapa yang
membacanya seratus kali dalam sehari maka (pahalanya) seperti membebaskan
sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus
kesalahan, dan dia akan mendapat perlindungan dari (godaan) syaithan pada hari
itu sampai sore, dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada apa yang
dia bawa kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.” (HR.
Al-Bukhariy 4/95 dan Muslim 4/2071)
17. Membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ:
عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Dibaca 3x ketika pagi. (HR. Muslim 4/2090)
18. Membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ
عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Dibaca sekali ketika pagi. (HR. Ibnus Sunniy di
dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.54, Ibnu Majah no.925 dan dihasankan sanadnya
oleh ‘Abdul Qadir dan Syu’aib Al-Arna`uth di dalam tahqiq Zaadul Ma’aad 2/375)
19. Membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ
إِلَيْهِ
Dibaca 100x dalam sehari. (HR. Al-Bukhariy
bersama Fathul Baari 11/101 dan Muslim 4/2075)
20. Membaca:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ
التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Dibaca 3x ketika sore. “Barangsiapa yang
mengucapkannya ketika sore tiga kali maka tidak akan membahayakannya panasnya
malam itu.” (HR. Ahmad 2/290, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/187 dan Shahih Ibnu
Majah 2/266)
21. Membaca:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Dibaca 10x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa
yang membaca shalawat kepadaku ketika pagi sepuluh kali dan ketika sore sepuluh
kali maka dia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” (HR. Ath-Thabraniy
dengan dua sanad, salah satu sanadnya jayyid, lihat Majma’uz Zawaa`id 10/120
dan Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
Inilah di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan
dibaca ketika pagi dan sore. Ada juga bacaan yang lainnya akan tetapi
kebanyakan sanadnya dha’if sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh
Al-Albaniy dan Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy. Walaupun tidak menutup kemungkinan
sebagiannya ada yang shahih.
Lafazh-lafazh dzikir ini belum diterjemahkan
mengingat terbatasnya tempat. Bagi yang ingin melihat terjemahan dan
keterangannya bisa dilihat dalam “Perisai Seorang Muslim: Doa dan Dzikir dari
Al-Qur`an dan As-Sunnah“.
Keutamaan Shalat Isyraaq
Dengan membaca dzikir-dzikir tersebut kita bisa
mengamalkan sunnah yang lainnya yaitu shalat isyraaq (shalat ketika telah
terbitnya matahari sekitar 15-20 menit). Hal ini dijelaskan dalam hadits Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ
فِيْ جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ
صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barangsiapa yang shalat shubuh dengan
berjama’ah kemudian dia berdzikir kepada Allah Ta’ala sampai terbitnya matahari
lalu dia shalat dua raka’at, maka pahalanya seperti pahala berhaji dan ‘umrah,
sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tirmidziy no.591 dan dihasankan oleh
Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy no.480, Al-Misykat
no.971 dan Shahih At-Targhiib no.468, lihat juga Shahih Kitab Al-Adzkaar 1/213
karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy)
Betapa besarnya keutamaan amalan tersebut!
Selayaknya bagi kita untuk melaksanakannya semaksimal mungkin. Jangan sampai
terlewat pahala yang begitu besar ini. Jangan sampai waktu kita terbuang untuk
ngobrol kesana kemari yang sifatnya mubah sehingga hilanglah kesempatan
mendapatkan pahala yang besar ini. Konsentrasikanlah setelah shalat shubuh
dengan dzikir. Dzikir setelah shalat subuh dilanjutkan dengan dzikir pagi
sampai selesai. Kemudian membaca Al-Qur`an atau muraja’ah hafalan sampai terbit
matahari sekitar 15-20 menit. Setelah itu kita shalat dua raka’at yang
diistilahkan dengan shalat isyraaq (jangan shalat ketika tepat matahari terbit,
karena hal ini dilarang di dalam syari’at).
Janganlah waktu ini disibukkkan dengan urusan
lain yang kurang penting. Kecuali amalan lain yang mempunyai keutamaan yang
besar seperti ta’lim atau urusan lainnya yang sifatnya sangat urgen dan
mendesak. Mudahan-mudahan kita mendapatkan pahala yang besar ini sebagaimana
yang disebutkan di dalam hadits tersebut. Aamiin. Wallaahu A’lam.
SHARE yuk, semoga bermanfaat buat kita semua.