I.
Pendahuluan
Embriologi merupakan ilmu yang
mempelajari proses terjadinya, tumbuh dan kembangya bayi sejak terjadinya
pembuahan sampai kelahiran.
Pada Zaman Islam ini ilmu Embriologi
mengalami kebangkitan kembali. Ahli-ahli kedokteran dan physiologi Islam
seperti Ibnu Sina, Ar-Razzi, dll mengembangkan konsep-konsep yang berkembang
berasal dari Al-Qur’an.
Menurut Islam embrio berasal dari
penyatuan antara sel kelamin laki-laki yang terdapat dalam cairan yang
dikeluarkan dari alat kelamin laki-laki (semen/mani) dengan sel kelamin wanita
(telur/ovum/ Nutfah/Sulalah min ma’a) yang terdapat cairan wanita (folikel
/mani) yang dikeluarkan oleh alat kelamin wanita dan bukan dari darah
menstruasi. Lalu embrio ini disimpan di dalam suatu tempat yang kokoh yaitu
rahim. Embrio lalu mengalami proses perkembangan menjadi segumpal darah lalu
segumpal daging dan kemudian mendapat tambahan tulang belulang yang disertai
dengan perkembangan organ-organ tubuh lainnya dan kemudian menjadi bentuk manusia
yang sempurna.
Allah SWT berfirman: surat al-‘alaq
(QS;1-19)
Ilmu pertumbuhan embrio sejak
pembuhan sampai kelahiran disebut juga ilmu mudigah. Cakupan ilmu ini meluas
kepada masalah persiapan untuk terjadinya pembuahan serta masalah pembiakan
pada umumnya. Bagi hewan yang memiliki tingkat berudu ilmu ini juga mencakup
sampai saat berudu itu bermetamorphosis.
Sesungguhnya embriologi berlaku bagi
segenap makhluk. Pada botani dikenal juga ilmu ini. Namun dalam bab besar kita
ini hanya dipelajari embriologi hewan, dan ditekankan pada vertebrata.
II.
Rumusan
masalah
- Pengertian morula, blastula,gastrula.
- Organogenesis awal-neurulasi.
- Table perbandingan morula, blastula,gastrula dan
neurolasi.
III.
Pembahasan
- Pengertian morula, blastula,gastrula.
1. Morula
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat)
akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang
lain adalah rapat, morulasi yaitu proses terbentuknya morula
Pembelahan
atau cleavageatau juga disebut segmentasi, terjadi setelah pembuahan. zigot
membelah berulang kali sampai terdiri dari berpuluhsel kecil, yang disebut blastomere.
Pembelahan bisa meliputi seluruh bagian, bisa pula pada bagian kecil zigot
.pada umumnya pembelahan secara mitosis. Meski sewaktu-waktu dapat juga
disertai oleh adanya pembelahan intin yang terus menerus tanpa diikuti
sitoplasma.
- Bidang pembelahan
Bidang
yang ditempuh oleh arah pembelahan ketika zigot mengalami mitosis terus menerus
menjadi banyak sel disebut bidang pembelahan. Proses pembelahan lihat
pada gambar : 2
Ada 4
macam pembelahan:
1. Merdian
2. Vertical
3. Ekuator
4. Latitudinal
- Sifat pembelahan
1. Daerah deutoplasma yang padat
(lapisan yolk) sukar dilewati pembelahan. Karena itu pembelahan hanya
berlangsung didaerah germinal disc pada telur megalecithal.
2. Bidang ekuator serat gelendong tiap
pembelahan selalu terletak dipertengahan dan tegak lurus pada poros (memanjang)
sel induk.
3. Habis pembelahan kedua sel anak yang
terjadi sama besar.
- Macam- macam pembelahan
Ada tiga macam pembelahan yaitu:
1. Holoblastik yaitu pembelahan
mengenai seluruh daerah zigot
2. Meroblastik yaitu pembelahan hanya
pada sebagian zigot yakni di daerah germinal disc.
3. Perantara holo dan meroblastik yaitu
pembelahan yang tak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub vegetal.
- Contoh morula
1. Morula pada ayam
Pembelahan
pertama lewat meridian. Terjadi ketika telur mencapai bagian distal tuba 5 jam
setelah pembelahan kedua lewat bidang meridian, tegak lurus pada bidang
pembelahan pertama. Pembelahan ketiga lewat bidang-bidang vertical, melintang
bidang meridian pertama.
Pembelahan
keempat lewat bidang-bidang vertical, melintang bidang pembelahan meridian
pembelahan ke dua. Terbentuklah tumpukan sel didaerah germinal disc yang
terdiri dari sekittar 8 sel di tengah dan 12 sel dipinggir, sel-sel tengah
masih berhubungan dengan yolk di bawah, sedang sel-sel pinggir bagian besar
sudah lepas dari yolk kecuali daerah tepi sekali. Pada saat ini telur mencapai
uterus, dan sudah di lapis oleh albumen dan shell.
Blastomero
ayam disebut juga menempuh tingkat morula, yakni ketika daerah genial disc yang
mengalami pembelahan itu membentuk celah dengan yolk dibawahnya
Selanjutnya
pembelahan tak teratur dan sukar diikuti. Ada yang lewat bidang meridian,
adapula yang lewat bidang vertical.
2. Morula pada mamalia
Pembelaha
lewat bidang latitudinal atau horizontal bagi sel-sel tengah. Dapat dijejaki
terbentuknya tingkat 16 sel. Disusul tingkat 32 sel, 60 sel dan 100 sel.
Pada saat embryo mmengandung
bagfian-bagian
1. Sel-sel tengah
2. Celah horizontal
3. Sel-sel pinggir
4. Syncytium
Sel-sel
tengah akan terus mengalami pembelahan secara mitosis, sampai berjumlah 64 sel
terjadi dan terdiri dari 3 lapis.
Celah
horizontal disebut juga rongga pembelahan,. Memisahkan sel-sel tengah dari
sel-sel germinal disc lain yang tak mengalami pembelahan.
Sel-sel
pinggir teletak di pinggir germinal disc. Sel-sel tak seluruhnya terpotong dari
yolk di bawah.
Syncyium,
menghubungkan daerah sel-sel pinggir dengan yolk dibawah.
Daerah
yang mengandung banyak inti ini disebut jaringan periblast. Periblast terdiri
dari dua daerah yaitu periblast tengah persi dibawah celah horizontal, dan
periblast pinggir didaerah pinggir germinal disc. Jaringan peri bllast berguna
untuk menyalurkan bahan makanan dari yolk ke embyo.3
- Blastula
Embriyo
yang memiliki rongga itu disebut blastula, rongganya disebut blastocoels.
Proses pembentukan blastula disebut blastulasi. Blastula merupakan
bentuk lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula
ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang
tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan
Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.4
- Macam- macam blastula
Melihat pada bentuk dan susunan
blastomerenya blastula dibagi atas 3 macam:
1. Coeloblastula (bentuk bola)
2. Discoblastula (bentuk cakram)
3. Stereoblastula (bentuk bola tapi
masif)
- Daerah bakal pembentuk alat
Daerah bakal pembentuk alat dikenal
5 daerah yaitu:
1. Balak ectoderm epidermis
2. Bekal ectoderm saraf
3. Bakal notochord (terkadang denggan
pre-chorda)
4. Bakal mesoderm
5. Bakal endoderm (entoderm)
- Contoh blastula
1. Blastula pada amphioxus
Bakal
ectoderm dibina oleh sebagian besra oleh apiblast (micromere). Ectioderm sarf
berupa sabit dorsal, terletak kebawah dari daerah bakal ectoderm epidermis.
Bakal notochord juga berupa sabit di dorsal, terletak di daerah eccctoderm
saraf. Bakal mesoderm berupa ssabit dorsal. Bakal endoderm dibina atas lapisan
hypoblast (macromere), mengisi daerah terbawah blastula.
2. Blastula pada Katak
Epiblast
akan mengikuti daerah-daerah bakal ectoderm epidermis dan saraf, mesoderm dan
notochord. Sedangkan hypoblast akan menjadi daerah bakal endoderm.
Bakal
ectoderm epidermis mengisi sebagian besar daerah epiblast berbentuk sabit yang
luaus. Bakal ectoderm saraf dan notocrod berbentuk sabit juga , kleduanya
berdempet; bakal ectoderm saraf terletak sebelah atas, bakal mesoderm terletak
di samping sabit notochord yang nanti akan mmenetukan daerah kiri-kanan embryo.
Bakal endoderm mengisi seluruh hypoblast di paling bawah blastula.
3. Blastula pada Ayam
Epiblast
akan menjadi bakal ectoderm, mesoderm, dan notochord. Bakal endoderm bersal
dari hypoblast, yang sel-selnya tumbuh dan menyebar kebawah, ke daerah
blastocoels.
Bakal
ectoerm apidermis mengisi daerah yang bakal jadi anteriaor embryo lapisan
epiblast. Bakal ectoderm saraf berupa sabit terletak diposterior ectoderm
epidermis. Bakkal notochord dan prechorda di posterior ectoderm saraf.
Sedangkan bakal mesoderm di paling posterior lapisan epiblast. Prechorda,
berupa lempeng , terletak persis di bakal jadi poros embryo.
4. Blastula pada Babi
Di daerah
animal sel-sel lebih giat membelah, sehingga terjadi penebalan. Di tempat
penebalan itu terjadi perpindahan sederetan sel keblastocoel, menjadi lapisan
hypoblast. Dengan demikian gumpalan sel dalam menjadi epiblast. Rongga di bawah
hypoblast menjadi rongga anchenteron. Epiblast akan menumbuhkan bakal ectoderm,
notochord dan mesoderm. Hypoblast menunbuhkan bakal endoderm.seperti halnya
ayam.5
- Gastrula
Pertumbuhan
mengiringi tingkat blastula ialah gastrulasi atau penggastrulaan. Pada
tingkat ini terjadi proses dinamisasi daerah-daerah bakal pemben\tuk alat pada
blastula, diatur dengan dideretkan sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh
species bersangkutan. Istilah gastrula berasal dari kata gastru atau gaster
(lambung), karena pada tingklat ini terbentuk rongga balkal jadi saluran
pencernaan kelak. Rongga gastrula itu disebut gastrocoel atau
archenteron.7
Gastrula merupakan bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya
sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga
tubuh.
Gastrula
pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat
tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya. Triploblastik
yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti
Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata. Diploblastik
yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan
endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata.8
1. Lapis benih
Pada
blastula terbentuk dua lapis benih : epiblast (sebagian besar akan jadi
ectoderm) dan hypoblast (bakal jadi endoderm). Pada gastrula dua lapis benih
itu menjadi tiga lapis : ectoderm(lapis benih luar), endoderm (sebelah dalam),
dan mesoderm (di tengah). Lihat pada gambar : 9
2. Gerakan gastrulasi
Dalam
proses gastrulasi atau penggastrulaan di samping terus menerus terjadi
pembelahan dan peerbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel di
dalam usaha mengatur dan menderetkan mereka sesuai dengan bentuk dan susunan
tubuh individu ddari species bersangkutan.
Ada 2 kelompok gerakan:
1. Epiboli
Gerakan
melingkup, terjadi di sebelah luar embryo. Berlangsung pada bakal ectoderm
epidermis dan saraf. Gerakan yang besar berlangsung menurut poros bakal
anterior- posterior tubuh. Sementara bakal mesoderm dan endoderm bergerak,
epiboli menyesuaikan diri sehingga ectoderm terus menyelaputi seluruh embryo10.
Lihat pada gambar : 11
2. Emboli
Gerakan
menyusup, terjadi di sebelah dalam embryo. Berlangsung pada daerah- daerah
bakal mesoderm, notochord, pre-chorda dan endoderm. Daerah-daerah itu bergerak
ke arah blastocoels.
Dibagi
atas tujuh macam:
|
|
|
|
|
|
|
Involusigerakan
membelok ke dalam. Konvergensi, gerakan menyempit. Invaginasi, gerakan mencekuk
dan melipat suatu lapisan. Evaginasi, gerakan menjulur suatu lapisan.
Delaminasi, gerakan memisahkan didi sekelompok sel dari kelompok utama atau
lapisan asal. Divergensi.gerakan memencar, sebaliknya dari konvergensi.
Extensi, gerakan meluas. Ini menyertai gerakan epiboli di sebelah luar,
sedangkan extensi gerakan di sebelah dalam embryo.
Sesuai
dengan adanya dua macam blastula, maka grastulapun dapat dibedakan aras dua
macam, yakni:
·
Grastula
bundar
·
Grastula
gepeng.
·
Gastrula
pada Amphioxus
Epiboli
berlangsung pada seluruh bakal ectoderm, sepanjang anterior-posterior tubuh.
Mengiringi proses membesar dan melonjongnya embrio.
Terjadi
invaginasi hypoblast dibagian median daerah yang berbatasan dengan sabit
dorsal, kearah blastocoels. Sampai bertemu dengan epiblas. Sel-sel bertambah
banyak sehingga hypoblast memenjang menurut poros embrio. Daerah invaginasi
hipoblast itu disebut blastopore. Batas lobang itu disebut bibir. Bibi
blastopor dibedakan atas:
1. Bibir dorsal
2. Bibir ventral
3. Bibir lateral
Involusi
terjadi pada bakal notochord dari sabit dorsal, sesuai dengan gerakan hipoblas
kearah anterior. Sehingga notochord akan terletak di dorso-median dan persis
dibawak ectoderm.
Ekstensi
berlangsung pada seluruh daerah bakal pembentuk alat. Sehingga keseluruhan
embio memanjang dan membesar. Kunver gensi berlangsung pada daerah bakal
mesoderm kearah dorso- median blastopore, didaerah bibir lateral. Akhirnya
mesoderm menempati kedua sisi bakal notochord yang terletak di bibir dorsal.
·
Gastrula
Pada Katak
Epiboli
berlangsung pada ectoderm serentak dengan terjadinya berbagai proses emboli,
sehingga ectoderm selalu menyelimuti seluruh embriyo.
Invaginasi hypoblast di celah yang
terbentuk pada awal proses. Celah itu terletak didorsal yang disebut bibir
dorsal blastopore. Bibir ventral terletak disebelah perlawanan . blastopore
sendiri berbentuk bundar ditutup sebagian besar oleh yolk plung (sumbat
yolk).
Bakal
pre-chorda menyertai invaginasi didaerah dorso median bibir dorsal, bergerak
kearah bakal enterior embriyo. Diikuti oleh bakal notochord yang bergerak ke
posterior kearah bibir dorsal, lalu berinvolusi di daerah dorso median
mengikutkan prechorda. Se-sel notochord yang terletak dibibir lateral bergerak
pula secara.convergesi menuju bibir dorsal. Notocrod akan terletak
didorsal-median persis dibawah bakal ectoderm saraf.
Bakal
mesoderm yang terletak dikedua sisi bakal notochord berkonvergensi ke bibir
dorsal. Lalu berenovolusi kecelah antara ectoderm dan endoderm di kedua sisi
embriyo., dan juga kedaerah ventral.
Sementara
proses emboli damn epiboli berlangsung terjadi perpusingan gastrula sekitar 40o
di daerah yolk plug menurut arah berlawanan dengan jaru jam, sehingga gumpalan
yoik yang banyak, yang terjadi berada di posterior embriyo, menjadi daerah
ventral dan bakal perut.
·
Gastrula
pada Ayam
Mula mula
terjadi penebalan di daerah bakal median embryo di caudal. Penebala itu disebut
prunitive sreak (lempeng sederhana). Terbentuk setelah telur 8 jam eram.
Prunitive setreak memiliki bagian-bagian berikut:
1. Primitive groove, berupa bendar
2. Primitive fold, berupa lekukan
(disebut juga primitive ridge)
3. Primitive pit, lobang dibagian
anterior
4. Primitive knot atau hewnsen’s node,
di anterior primitive pit, berupa ujung yang menonjol primitive setreak di
anterior.
Bakal
mesoderm yang terletak dispora posterior epiblast daerah area ellucida
berpindah keposterior, berrkonvergensi darin kedua sisi kegaris median. Dari
primitive streak sel-sel epiblast bakal mesoderm itu berinovolus, bergerak ke
antara epiblast dan hypoblast, ini menyebar kelateral dan anterior, kedua sisi
gari median berdiverrgensi membentuk lapisan mesoderm yang luas. Sementara
sel-sel ectoderm saraf bercovergensi kemudian lalu berepiboli sejak hensen’s
node ke anterior sepanjang garis median membentuk keeping neural (neural
plate).
Primitive
streak yang lengkap terbentuk ketika embryo berumur 18 jam eram. Area pellucid
dari bentuk bundarakhirnya jadi lonjong.
Proses
epiboli berlangsung pula ectodermepidermis, yang berada di luar keping neural,
sehingga melingkup ke daerah yolk.
Gastrulasi
selesai sekitar 22 jam eram. Pada saat ituseluruh daerah bakal pembentuk alat
sudah tersusun di daerah masing- masing. Primitive streak, sebanding dengan
perkembangan daerah bakal pembentuk alat ( ketiga lapis benih), mengalami penyusutan
secara berangsur, dan bergerak ke caudal embryo. Sisanya membentuk bagian cauda
(ekor) embryo.
·
Gastrula
Pada Babi
Seperti
halnya pada ayam mula – mula terbentuk primitive streak. Primitive strea
berasal dari konvergensi epiblast. Hensen’s node terbentuk dari penebalan
epiblast, karena sel sel di situ memperbanyak diri lebih cepat.
Primitive
streak kemudian memanjang, terus menumbuhkan sel- sel baru.
Dari
anterior Hansen’s node sel- sel ectoderm saraf berkonvergensi ke garis median,
lalu berepiboli ke anterior membentuk keeping neural. Di posterior Hensen’s
node terjadi invaginasi, terbentuk primitive pit.
Dari
primitive pit sel- sel bakal prechorda dan notochord berinvolusi dan
berdelaminasi, lalu berekstensi ke anterior sepanjang garis median, persis di
bawah keeping saraf. Pre- chorda yang semula di posterior akhirnya terletak di
anterior notochord.
Daerah
cuput( kepala) embryo berbahankan prechorda. Pertumbuhanynya diatur oleh head
organizer, bagian depan notochord. Sedamg bagian belakang notochord disebut
trunk organizer, mengatur pertumbuhan daerah truncus( badan).
Seperti
halnya pada ayam, hypoblast dengan sendirinya jadi endoderm. Di sini hypoblast
itu bertemu dengan bagian posterior Hensen’s node.
Sel- sel
bakal mesoderm pun berdelaminasi ke anterior, antara hypoblast dan epiblast,
sepanjang kedua sisi notochord, membentuk semacam sayap. Ada sel- sel mesoderm
yang berpindah ke posterior dan lateral.
Dengan
demikian terbentuk dua daerah mesoderm, yatu:
1. Mesoderm embryonal
2. Mesoderm extra- embryonal
Yang
pertama menumbuhkan mesoderm embryo, sedang yang kedua menumbuhkan jaringan
extra- embryonal,yang nanti akan tumbuh menjadi selaput pelindung embryo.
Pada orang
mesoderm jaringan extra-embryonal tumbuh dari tropoblast, merupakan lapisan
kedua tropoblast itu. Jadi bukan dari primitive streak seperti pada babi.
Primitive
streak dapat disamakan dengan blastopore yang tertutup. Pada grastula bundar (
Amphioxus, Rana ) ada blastopore terbuka, dan bibirnya menumbuhkan daerah-
daerah bakal pertumbuhan alat. Hensen’s node dapat disamakan dengan bibir
dorsal blastopore, yang menumbuhkan pre- chorda dan notochord. Badan primitive
streak yabg berada di belakang Hensen’s node itu dapat disamakan dengan bibir
ventral dan lateral blastopore, yang menumbuhkan endoderm dan mesoderm.12
- Organogenesis awal- neurulasi
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh
pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari
masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya :
1.
Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi
menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat
indera.
2.
Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi
menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium),
alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
3.
Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi
menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo
Organogenesis meliputi tiga jenis perubahan morfogenetik, berupa :
pelipatan, pemisahan, dan pengelompokan padat (kondensasi) dari sel-sel embrio
yang berkembang.
Organ yang
pertama kali terbentuk pada kordata adalah tabung neuron (bumbung neuron / neural
tube), dan notokord (notochord / batang skeletal) yang merupakan
ciri khas dari embrio kordata.
Neurulasi
: proses pembentukan tabung neuron (neural tube) dan notokord pada
embrio
Pembentukan nerve chord
dimulai dengan sebuah lekukan yang dangkal di bagian dorsal ektoderm yang disebut
neural groove yang membunjur sepanjang bidang dorsalis dari arah anterior ke
posterior dan meluas pada ujung akhir dari anterior.
Bagian lateral dari neural groove tersebut lebih menonjol
dan disebut neural fold. Perkembangan neural groove makin tenggelam dari
permukaan embrio dan neural fold saling mendekat sepanjang garis tengah dorsal.
Proses ini merupakan invaginasi dari pembentukan neural tube yang kelak akan
menjadi otak dan spinal chord.
Neural groove dalam pertumbuhannya terus menurun ke bawah,
sedangkan ektoderm pada ujung-ujung neural fold merapat satu dengan yang
lainnya dan segera menutup neural groove dan terbentuklah neural tube. Pada
tingkat awal, rongga dalam dari neural tube masih berhubungan dengan rongga
enteron melalui neurenteric canal yang kelak akan lenyap karena enteron
membentuk lubang baru yang menghubungkannya dengan dunia luar, yaitu lubang
anus.
Setelah berlangsungnya neurulasi, embriyo memulai
reorganisasi membentuk embriyo yang lebih sempurna, melalui tahapan berikut:
- Perubahan polaritas, dari kutub animal-vegetal menjadi
arah anterior-posterior dari tubuh embriyo.
- tiga lapisan germinal (ektoderm, endoderm, mesoderm)
mulai menempatkan diri untuk berkembang menjadi jaringan yang akan
menjadi organ dewasa (histogenesis).
- Ketiga lapisan germinal tersebut saling berinteraksi
untuk membentuk organ dari jaringan yang sudah terbentuk (organogenesis).
Dalam organogenesis, dua lapisan germinal dapat
bekerjasama membentuk satu organ, misalnya :
- Alimentary canal dibentuk dari endoderm (lining/pelapis
dalam, lapisan sekretori) dan mesoderm (membentuk otot polos dan lapisan
bagian luar).
- Pada saluran pernafasan, otot polos (berasal dari
mesoderm), mendapat tambahan pada bagian permukaan yang berkembang dari
endoderm.
- Integumen, tersusun atas epidermis (berasal dari
ektoderm) dan dermis (berasal dari mesoderm.
Jadi,
mesoderm merupakan lapisan yang sangat penting dalam proses organogenesis,
karena dapat “berpadu-paduan” (cooperative asociation) dengan ektoderm
dan endoderm.
- Table perbandingan morula, blastula,gastrula dan neurolasi
Fase
|
Blastula
|
Gastrula
|
Neurulasi
|
Amphioxus
|
Bentuknya bundar
|
Terjadi invaginasi pada daerah
vegetatif embrio
|
Neural plate berinvaginasi, ectoderm epidermis melipat,
hanya ada satu neuropore yaitu anterior
|
Aves
|
Bentuknya cakram/gepeng
|
Terjadi penebalan di daerah bakal
median embrio caudal (primitive streak)
|
Arkenteron
dibentuk ketika lipatan lateral menekan dan memisahkan embrio menjauhi kuning
telur
|
Amphibia
|
Bentuknya bundar
|
Terbentuknya suatu celah di bawah
bidang equator pada daerah kelabu
|
Notocord terbentuk dari mesoderm
dorsal di atas arkenteron
|
Mamalia
|
Bentuknya cakram/gepeng
|
Terbentuknya rongga amnion
|
Notochord tak mengalami pembumbungan.
|
- Kesimpulan
- Morula adalah suatu bentukan sel sperti
bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu
dengan sel yang lain adalah rapat.
- Blastula merupakan bentuk lanjutan dari morula yang
terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya
perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan
- Gastrula merupakan bentukan lanjutan dari blastula yang
pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh
embrio serta rongga tubuh
- Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh
pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal
dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula
- Neurulasi merupakan proses pembentukan tabung neuron (neural
tube) dan notokord pada embrio.
- Terdapat perbedaan bentuk antara morula, blastula,
gastrula, dan neurolasi.
- Penutup
Demikianlah makalah yang dapat
penulis susun. Penulis meyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya. Tak lupa saran serta kritik kontruktif yang sangat Penulis
harapkan demi kebaikan bersama. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah dan
kekurangan adalah milik hambanya, dan Hanya kepada Allah SWT kita beribadah
dan tempat kita bergantung segalanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Yatim,
Wildan. Embryologi. Tarsito; Bandung. 1994