Memakai softlens memang
menjadi solusi cepat untuk yang tidak mau ribet pakai kacamata,
terutama untuk yang minusnya gede. Pasti ribet banget tiap hari pakai kacamata
dengan minus tinggi dan pasti tebal banget deh kacanya.
Untuk yang minus tinggi dan pasti tiap hari harus menggunakan
alat bantu penglihatan, memakai softlens jauh lebih praktis dan tidak ribet.
Softlens yang dipakai tiap hari haruslah selalu dibersihkan dan
dijaga perawatannya.
Selain softlens membantu agar tidak ribet menggunakan kacamata
untuk membantu penglihatan, kita sering mendengar mengenai berbagai bahaya softlens.
Oleh karena itu, tidak jarang orang yang berpikir berkali-kali untuk
mengenakannya karena mendengar cerita softlens yang mengerikan. Ada yang bilang
bisa iritasi, mata merah bahkan tidak bisa terkena panas.
Kriteria kesehatan sebelum menggunakan softlens :
- Calon pemakai softlens tidak memiliki riwayat alergi, karena
dikhawatirkan akan tidak tahan dengan produk-produk kimia yang digunakan dalam
perawatan softlens. Jika calon pemakai memiliki riwayat alergi, sebaiknya
konsultasikan dahulu dengan dokter spesialis mata, apakah boleh memakai
softlens atau tidak.
- Belum pernah menjalani operasi mata, terutama yang
mengakibatkan perubahan bentuk/kontur kornea. Pemakaian softlens untuk mereka
yang pernah menjalani operasi mata sebaiknya sudah mendapat persetujuan dokter
yang berkompeten.
- Tidak memiliki kelainan bentuk kornea yang terlalu rata/flat
(cornea plana) maupun yang terlalu mengerucut (keratoconus). Kedua kelainan
bentuk kornea tersebut akan dapat menyebabkan softlens/lensa kontak tidak dapat
fit/terpasang secara ideal).
- Tidak memiliki kelainan palpebra (kelopak mata) yang
mempersulit pemasangan dan pelepasan softlens, atau yang menyebabkan kedudukan
softlens tidak ideal.
- Tidak bekerja di lingkungan yang berdebu, bersuhu tinggi, atau
pun beruap bahan kimia (misalnya di pom bensin, area pengecatan mobil, dll).
- Terdapat kasus anisometropia
tinggi, yaitu mata kanan dan kiri memerlukan ukuran lensa yang
berbeda jauh. Pemakaian softlens dalam kasus ini tentu saja juga harus memenuhi
5 persyaratan di atas.
Pastikan kamu menggunakannya dengan benar, sehingga softlens pun
aman digunakan dan tidak akan menimbulkan masalah mata (seperti iritasi).
Pertama: Pastikan kamu selalu mencuci tangan terlebih dahulu
sebelum memegang softlens. Bersihkan softlens sebelum dan sesudah digunakan
dengan menggunakan cairan khusus untuk softlens agar tetap steril.
Kedua: Hati-hatilah dengan kuku kamu. Jika kamu belum terbiasa
dengan softlens, sebaiknya hindari kuku yang terlalu panjang. Secara tidak kamu
sadari, kuku jari tangan dapat merobek softlens kamu.
Ketiga: Untuk mengurangi risiko penggunaan softlens yang tertukar,
gunakan softlens dari mata sebelah kanan terlebih dahulu. Atau tandai bagian
kanan atau kiri tempat softlens kamu.
Keempat: Demi keamanan dan kesehatan mata, sebaiknya jangan
menggunakan softlens pada saat tidur, mandi, atau berolahraga air, seperti
berenang.
Kelima: Pastikan kamu merendam softlens minimal 4 hingga 5 jam
sebelum menggunakannya kembali.
Keenam: Sebaiknya kamu tidak meminjamkan atau meminjam softlens
kepada orang lain untuk digunakan. Hindari juga menggunakan contoh softlens
yang disediakan untuk dicoba oleh konsumen.
Ketujuh: Bawalah obat tetes mata khusus pengguna softlens ke
manapun kamu pergi. Dengan begitu, kamu bisa segera menetesi mata saat mata
terasa kering. Softlens biasanya terasa lebih cepat kering di ruangan ber-AC.
Kedelapan: Jika mata terasa gatal, perih, atau terjadi iritasi pada
mata, segeralah periksakan mata pada dokter mata.Jangan lupa untuk selalu
memperhatikan batas pemakaian softlens yang kamu gunakan. Pada umumnya batas
softlens beragam, ada yang 1 hari, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau hingga 1
tahun.