Showing posts with label TINDAKAN KEPERAWATAN. Show all posts
Showing posts with label TINDAKAN KEPERAWATAN. Show all posts

Friday, May 3, 2013

MENGUKUR VISUS DENGAN MEMAKAI SNELLEN CHART


Pengertian:
Snellen chart adalah sebuah kartu untuk mengukur visus.

Persiapan Alat:
1.      Snellen chart.
2.      Alat memperjarak atau untuk mengukur alat duduk.
3.      Tempat gantungan.

Cara Kerja:
1.      Mengucap Basmalah.
2.      Pasien diberitahu.
3.      Pasien dimintakan untuk berdiri dengan jarak sesuai yang dianjurkan.
4.      Perawat menunjukkan huruf pada snellen chart dari huruf yang paling besar sampai ke huruf yang paling kecil.
5.      Perawat mencatat hasil dari pengukuran visus.
6.      Perawat mengucapkan Alhamdulillah.
7.      Tindakan selesai.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan:
1.      Hasil pemeriksaan terpisah antara mata kanan (OD) dan mata kiri (OS).
2.      Hasil pemeriksaan visus dinyatakan dalam bentuk pembilang/penyebut.
a.       Pembilang                          merupakan jarak antara kartu snellen dengan pasien.
b.      Penyebut                           menyatakan jarak dimana suatu huruf tertentu secara normal dapat dilihat.

Thursday, April 4, 2013

IRIGASI TELINGA


Pengertian:
Irigasi telinga adalah suatu usaha untuk memasukkan cairan dalam telinga.
Tujuan: Untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dari dalam telinga.

Indikasi:
1.      Sumbatan serumen.
2.      Adanya benda asing dalam telinga.

Kontra Indikasi:
1.      Gangguan pada membran tympani.

Kemungkinan Komplikasi:
Ruptur (pecah) pada membran tympani.

Peralatan:
1.      Alat irigasi telinga dengan penghisap (peralatan dapat bervariasi dari sprit balon sampai water pik) bila tersisa.
2.      Sediakan forset telinga.
3.      Air (sama dengan suhu tubuh)
4.      Basin (bengkok) untuk menampung cairan.
5.      Handuk/laken untuk menutupi pakaian pasien.

Prosedur Kerja:
1.      Kumpulkan semua peralatan.
2.      Identifikasi pasien.
3.      Jelaskan prosedur tindakan pada pasien.
4.      Cuci tangan.
5.      Tutupi pasien dengan handuk/laken.
6.      Berikan pasien posisi duduk.
7.      Tarik aurikel (daun telinga) ke atas dan ke belakang.
8.      Arahkan aliran cairan dari bagian atas liang telinga menggunakan spuit balon/water pik.
9.      Keringkan bagian luar telinga setelah irigasi telinga dilakukan.

Tindak Lanjut:
1.      Kaji keberhasilan irigasi telinga.
2.      Kaji rasa nyaman pasien.
3.      Bersihkan peralatan.

Dokumentasi:
1.      Tanggal dan waktu prosedur.
2.      Tipe dan jumlah cairan.
3.      Toleransi pasien terhadap prosedur.
4.      Karakter cairan yang keluar.
5.      Intruksi-intruksi yang diperlukan oleh pasien atau keluarga.

Pemberian Obat Tetes Telinga:
Petunjuk cara menggunakan beter telinga yaitu:
1.      Hangatkan larutan sepanas suhu badan (tidak lebih 38 °C) dapat timbul vertigo (pusing) bila cairan kepanasan atau kedinginan (obat tetesnya boleh genggam di dalam tangan beberapa saat atau rendam dalam cairan hangat).
2.      Usahakan agar telinga pasien ke atas.
3.      Luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas dan ke belakang (pada orang dewasa).
4.      Teteskan obat pada dinding saluran.
Tujuan: Supaya cairan mudah mengalir melalui dinding telinga kalau ditetes ke tengah dapat menghalang gelembung udara.
5.      Pertahankan kepala pasien pada posisi tadi selama 2-3 menit.
6.      Keringkan telinga luar dari obat untuk mencegah iritasi.
7.      Tutup telinga dengan kapas bila perlu.

IRIGASI MATA


Pengertian:
Irigasi mata adalah suatu tindakan membersihkan mata.
Tujuan irigasi adalah untuk membersihkan dan mengeluarkan benda asing dari dalam mata.

Indikasi:
1.   Cedera kimiawi pada mata.
2.   Benda-benda asing pada mata.
3.   Inflamasi mata.

Kontra Indikasi:
1.   Luka karena ada tusukan pada mata dapat menyebabkan terkikis pada daerah mata tersebut.

Kemungkinan Komplikasi:
1.   Cedera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan tidak hati-hati dan lembut.
2.   Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terdapat infeksi.
3.   Abrasi kornea dan konjungtiva.

Peralatan:
Anastesi topikal (lokal), cairan irigasi steril biasanya digunakan larutan garam fisiologis (NaCl).
1.   Retraktor desmares alat mengait mata pada kelopak mata.
2.   Plester.
3.   Kasa.
4.   Basin (bengkok).
5.   Handuk/laken untuk menutupi pakaian pasien.

Prosedur:
1.   Jelaskan prosedur tindakan.
2.   Cuci tangan.
3.   Tutupi pasien dengan handuk/laken.
4.   Anastesi lokal.
5.   Gunakan retraktor desmares untuk membuka kelopak mata bagian atas jika tidak ada alat kelopak mata harus ditahan dengan kasa.
6.   Untuk menahan agar kelopak mata tetap terbuka berikan tekanan pada tulang promin pada alis dan pipi tidak pada bola mata.
7.   Arahkan jatuhnya irigasi langsung pada bagian yang bulat serta bagian atas dan bawah vornikes (dari kantus dalam ke kantus arah luar).
8.   Biasanya digunakan 1 liter air cairan dengan cepat untuk cedera karena asap biasanya digunakan 2 liter cairan untuk cedera asam alkali bersifat basa.
9.   Keringkan bagian luar air mata dan daerah sekitarnya setelah melakukan irigasi.

Tindakan Lanjutan:
1.   Periksa efektifitas irigasi.
2.   Liter pH vornikus konjungtiva dengan pH (kertas lakmus), pH normal mata 7,4 dan bila hasil abnormal lanjutkan irigasinya.
3.   Bila pH pengukuran menunjukkan angka yang normal periksa kembali setelah 20 menit untuk memastikan bahwa hal ini normal.
4.   Kaji rasa nyaman pasien.

Hindari:
1.   Menghindari tersentuh alat-alat pada bola mata.
2.   Menghindari penekanan terlalu lama pada bola mata.

Dokumentasi:
1.   Tanggal dan waktu prosedur.
2.   Tipe dan jumlah cairan (NaCl).
3.   Toleransi pasien terhadap prosedur.
4.   Karakter cairan keluar.
5.   Penampakan mata.
6.   Intruksi yang diberikan pada pasien/keluarga.

Petunjuk Pemberian Irigasi Mata:
1.   Tempatkan pasien terlentang miring kearah yang diirigasi untuk mencegah cairan mengalir ke arah mata yang lain.
2.   Gunakan botol plastik yang telah ditentukan kecuali kalau cairan diperlukan dalam jumlah besar.
3.   Cairan diirigasikan langsung ke konjungtiva dari kantus dalam ke kantus luar.
4.   Hindari penekanan terlalu kuat pada bola mata.
5.   Hindari menyentuh mata dengan alat-alat irigasi.
6.   Bersihkan kelopak mata bila kotoran banyak dengan membungkuskan kasa pada telunjuk.
7.   Tempatkan bengkok disamping wajah untuk menampung cairan irigasi.

Bentuk-Bentuk Obat Mata:
a.   Obat Mata Cair:
1.      Mudah diberikan.
2.      Tidak mempengaruhi penglihatan.
3.      Sedikit menyebabkan reaksi kulit.
4.      Tidak mempengaruhi pelepasan epitel kornea.
5.      Kerugian: sisanya tidak bisa digunakan dalam jangka waktu lama.

b.   Obat Mata Salep:
1.      Bisa digunakan untuk periode lama.
2.      Tidak menyebabkan tidak enak saat diberikan.
3.      Kurang diabsorpsi ke saluran air mata.
4.      Lebih stabil dibanding larutan.

5.      Kerugian:
a.       Menimbulkan bayangan pada mata dimana dapat mempengaruhi penglihatan.
b.      Dapat menyebabkan dermatitis kontak.
c.       Dapat menghambat pelepasan epitel kornea.