Showing posts with label ILMU TERAPI LINTAH. Show all posts
Showing posts with label ILMU TERAPI LINTAH. Show all posts

Thursday, April 4, 2013

MENGENAL SELUK – BELUK LINTAH


Lintah, siapa sih yang tidak mengenal hewan yang satu ini? Boleh jadi, bagi sebagian orang, lintah tergolong hewan menjijikkan. Hal ini dikarenakan bentuk tubuhnya yang licin, berwarna gelap,cukup menjijikan dan menyeramkan. Apalagi, kebiasaannya adalah menghisap darah, baik darah hewan maupun darah manusia. Maka dari itu, hewan ini dijuluki sebagai hewan vampire atau pengisap darah.
Meskipun lintah terkesan menjijikkan, namun perlu Anda ketahui bahwa dibalik tampilan tubuhnya yang menjijikkan itu terdapat sejuta khasiat yang superdahsyat. Benarkah? Ya, berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli kedokteran membuktikan bahwa lintah dapat mengobati berbagai penyakit degeneratif,  mulai dari yang ringan sampai yang berat.
Bagaimanakah caranya? Dan, penyakit apa saja yang bisa disembuhkan dengan lintah? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini akan dibahas  berikutnya.
Nah, khusus pada bab ini, saya sengaja tidak langsung membahas tentang kedahsyatan lintah dalam menyembuhkan beragam penyakit tersebut, tetapi saya memulainya dengan perkenalan awal tentang lintah. Maka dari itu, di sini disajikan pengetahuan dasar seputar lintah.
Nama kelas Hirudinea berasal dari kata hirudo yang berarti lintah. Hewan ini hidup di air tawar, laut, dan darat. Tubuh lintah ini pipih dorsal ventral dan permukaannya tertutup oleh kutikula yang disekresikan oleh epidermis. Lintah tidak memiliki seta dan parapodia. Hewan tersebut mempunyai dua alat isap yang berada di ujung anterior dan posterior.
Lintah hidup sebagai ektoparasit temporer, yaitu hidup menempel sementara pada manusia atau mamalia lainnya untuk menghisap darah. Cairan tubuh/darah yang dihisap disimpan di dalam tembolok. Terkait itu, perlu diketahui bahwa lintah bersifat hermafrodit.
Mayoritas lintah hidup di air tawar, namun ada juga lintah darat atau tanah yang bergerak melalui vegetasi lembab. Banyak lintah memakan invertebrata lainnya, tetapi beberapa jenis lintah adalah parasit penyedot darah yang makan secara menempel pada hewan lain secara temporer, termasuk manusia.
Lintah memiliki panjang sekitar 1 – 30 cm. Beberapa spesies parasit menggunakan rahang yang mirip pisau untuk mengiris kulit inang, sedangkan yang lain mengekskresikan enzim yang mencerna suatu lubang melalui kulit. Inang umumnya tidak sadar terhadap serangan ini karena lintah mengekskresikan suatu anestesi. Setelah membuat sayatan, lintah menyekresikan bahan kimia lainnya, yaitu hirudin, yang fungsinya mempertahankan darah inang supaya tidak mengumpal. Selanjutnya, parasit itu menyedot darah sebanyak yang dapat ditampungnya.
Setelah menyedot banyak darah, lintah bisa bertahan selama berbulan-bulan tanpa makan. Sejak berabad yang lalu, lintah sering kali digunakan oleh dokter untuk mengambil darah. Bahkan, sampai saat ini pun, pada zaman modern, lintah masih tetap digunakan untuk mengobati memar dan merangsang sirkulasi darah ke jari tangan atau kaki yang telah dijahit kembali setelah kecelakaan.
Anggota kelompok hewan ini meliputi lintah dan pacet. Hirudo medicinalis (lintah) bisa menghasilkan zat hirudin. Lintah banyak ditemukan di Eropa dan Amerika. Sedangkan, Haemadispa zeylanica (pacet) banyak hidup di Asia Tenggara. Adapun Hirudinaria javanica disebut juga lintah kuning.

Tuesday, April 2, 2013

KEISTIMEWAAN LINTAH


Pada uraian sebelumnya, kita telah membahas tentang hewan annelida, termasuk lintah. Kini, anda sudah tahu bahwa lintah meskipun menjijikkan memiliki manfaat yang sangat dahsyat bagi kesehatan tubuh. Ternyata, selain bermanfaat bagi kesehatan, lintah juga mempunyai banyak keistimewaan lain. Misalnya, lintah dapat mengenali dan menemukan Anda dengan mendeteksi minyak kulit, darah, panas, bahkan karbon dioksida Anda ketika bernapas.
Keistimewaan lintah lainnya terdapat pada air liurnya yang mengandung tujuh belas unsur penting bagi kesehatan tubuh. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1.      Hirudin
Hirudin berfungsi mencairkan darah beku dan menyekat pembentukan thrombus bagi penghalang proses pembekuan darah. Prosesnya, hirudin masuk ke dalam koagulan (darah kental) melalui pengikatan thrombin (faktor dalam thrombin yang berupa enzim). Darah kental biasa keluar dari lubang gigitan yang bersamaan darah cair (antibekuan darah).

2.      Antiinfeksi (Penisilin)
Zat ini berfungsi menjaga terjadinya infeksi.

3.      Calin
Zat ini berada di darah kental yang memblokir “faktor von wilebrand”, yang berfungsi sebagai zat perantara (mediator) dalam proses agregrasi struktur darah yang disebut platelet.

4.      Destabilase
Zat ini memiliki aktivitas monomerizing atau melumatkan vibrinal (produk akhir dari proses pengentalan darah).

5.      Hirustatin
Zat ini berada dalam enzim kalikren; enzim tripsin yang berfungsi melembutkan protein menjadi pepton, untaian peptin, peptidase, dan lain-lain. Peptidase merupakan enzim yang terlibat dalam proses pencernaan.

6.      Bdellins
Zat ini mengurangi radang kulit (berwarna merah), bengkak, dan sedikit gatal yang dialami sekitar 3 – 4 hari.

7.      Hyaluronidase
Zat ini bersifat antibiotik, sehingg badan lintah yang dianggap kotor tidak menyebabkan infeksi.

8.      Anesthetic Substance
Zat ini berfungsi sebagai penghilang rasa sakit.

9.      Triptase Inhibitor
Zat ini berada dalam enzim proteolytic dari mast cells suatu jaringan cyptoplasmic granule (yang mengandung heparin, histamine, dan serotonin) yang dilepas saat mengalami pembengkakan dan alergi.

10.  Egllins
Za ini merupakan zat anti pembengkakan (anti inflamasi).

11.  Faktor Xainhibitor
Faktor ini merupakan zat aktif darah antikental (antikoagulan atau antibekuan darah).

12.  Complement Inhibitor
Zat ini sebagai pengganti zat lainnya jika terjadi kekurangan.

13.  Carboxypeptydase Ainhibitors
Zat ini berfungsi meningkatkan aliran darah di sekitar lokasi gigitan.

14.  Histaminlike Substance
Zat ini berfungsi sebagai vasodilator yang mengembangkan pembuluh darah, sehingga aliran darah lebih lancar.

15.  Lipase
Lipase ialah enzim pemecah lemak yang membuka saluran darah.

16.  Pheromone
Zat ini berfungsi merangsang pengeluaran bau tubuh (mengatasi masalah hubungan seksual).

17.  Nitri Oxide
Zat ini berfungsi mempercepat peredaran darah.
Demikianlah tujuh belas zat kimia alami dalam lintah yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan adanya zat-zat tersebut, pantaslah jika dikatakan bahwa lintah adalah hewan menjijikkan yang istimewa dan ajaib.

DAHSYATNYA KHASIAT HEWAN LINTAH BAGI KESEHATAN


Setelah memahami sejarah penggunaan lintah sebagai hirudoterapi dan jenis lintah yang dapat dipakai dalam hirudoterapi sebagaimana yang dijelaskan pada uraian sebelumnya, maka selanjutnya yang perlu dipahami adalah cara lintah menyembuhkan penyakit.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa lintah memiliki khasiat super dahsyat bagi kesehatan, termasuk mengobati beragam penyakit. Ada banyak sekali penyakit yang dapat diobati dengan lintah, mulai dari penyakit ringan sampai penyakit berat. Nah, dari sekian banyak ragam penyakit yang bisa diobati dengan lintah tersebut, berikut saya uraikan sebagian dari penyakit tersebut.

I.          Terapi Hewan Lintah untuk Mengatasi Penyakit Kulit
1)      Eksem
2)      Kudis
3)      Kurap
4)      Bisul (Furunkel)
5)      Campak (Rubella)
6)      Kusta
7)      Ketombe (Seboroid)
8)      Lepra
9)      Cacar Air (Frambusia)
10)  Panu
11)  Infeksi Jamur Kulit
12)  Jerawat
Apabila Anda terkena penyakit kulit, seperti gatal-gatal, eksem, bisul, dan lain-lain, Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya, penyakit kulit ini dapat disembuhkan atau diobati dengan cara yang sangat sederhana, murah dan praktis. Apa itu? Cara yang saya maksud adalah terapi lintah atau hirudoterapi.
Ya, percaya atau tidak, lintah merupakan hewan yang sangat istimewa karena mampu menyembuhkan berbagai penyakit, yang salah satunya adalah penyakit kulit. Memang, lintah termasuk hewan menjijikkan. Tetapi, meskipun menjijikkan, di dalam tubuhnya terkandung zat kimia alami yang dapat menyembuhkan penyakit kulit. Karena khasiat dahsyat zat kimia alami itulah, lintah dijadikan sebagai terapi pengobatan bagi penyakit kulit.
Untuk mengobati penyakit kulit dengan hirudoterapi, caranya adalah dengan menempelkan lintah pada daerah kulit yang terkena penyakit. Misalnya, Anda terkena penyakit kulit jenis bisul. Maka, cara yang bisa Anda lakukan adalah menempelkan seekor lintah pada daerah bisul. Utamakan bisul yang sudah matang dan siap pecah. Biarkan lintah menghisap selama kurang lebih 30 menit atau hingga lintah lepas dengan sendirinya. Lakukan hingga bisul mengempis atau menghilang.
Demikianlah cara melakukan hirudoterapi atau terapi lintah untuk mengatasi penyakit kulit. Hirudoterapi terbukti dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit. Tentu saja, cara ini merupakan cara yang paling praktis, murah, dan cepat. Jika tidak percaya, silahkan Anda buktikan sendiri.

II.       Terapi Lintah untuk Kegemukan (Obesitas)
Nah, ada berita gembira bagi Anda yang memiliki masalah dengan berat badan atau mengalami obesitas. Pasalnya, obesitas juga termasuk penyakit yang dapat disembuhkan dengan memanfaatkan lintah sebagai hirudoterapi. Ya, terapi sedot lintah ini oleh para ahli kedokteran dunia telah dibuktikan bisa mengobati obesitas. Lantas, bagaimana caranya? Caranya sama dengan terapi lintah untuk mengobati penyakit kulit.
Bagi Anda yang menderita obesitas, Anda hanya perlu menempelkan lintah pada bagian tubuh yang mengandung banyak lemak. Biarkan lintah menghisap darah di bagian tubuh yang berlemak tersebut. Sebab, obesitas pada pria dan wanita berbeda, sehingga Anda harus menempelkannya sesuai dengan jenis kelamin Anda. Bagi pria, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, lemak banyak disimpan di pinggang dan rongga perut. Oleh karena itu, pria dapat menempelkan lintah di kedua bagian yang mengandung lemak tersebut.
Sementara itu, bagi wanita, karena penumpukan lemak terjadi di bagian bawah, seperti pinggul, pantat, dan paha, maka lintah mesti ditempelkan di bagian tubuh tersebut. Dengan melakukan terapi lintah ini secara konsisten, niscaya Anda terbebas dari obesitas dan risiko berbahaya yang ditimbulkannya.
Akhirnya, percaya atau tidak, tidak ada ruginya jika Anda mencoba hirudoterapi ini.

III.    Terapi Lintah untuk Kolesterol Tinggi
Mengetahui bahwa kolesterol tinggi sangat berbahaya bagi tubuh, bahkan bisa mengakibatkan serangan jantung dan stroke yang dapat berujung pada kematian, maka wajib bagi Anda untuk mengobati dan mencegahnya.
Lantas, bagaimanakah caranya?
Anda tentu saja bisa mengatasi masalah kolesterol tinggi ini dengan sangat sederhana dan murah meriah, yakni dengan hirudoterapi.
Inilah kedahsyatan lintah yang lain, yakni dapat menjadi obat bagi penderita kolesterol tinggi. Dalam catatan kompas.com, selain mampu mengobati penyakit kulit dan obesitas, hirudoterapi juga bisa mengobati beberapa penyakit kronis lainnya, seperti hipertensi, tumor, lemah syahwat, dan gangguan kolesterol. Dengan demikian, masalah kolesterol tidak lagi menjadi momok menakutkan, asalkan Anda bersedia melakukan hirudoterapi.